Stay in touch
Subscribe to our RSS!
Oh c'mon
Bookmark us!
Have a question?
Get an answer!

Psikologi Pendidikan-Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

0 komentar



Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus


Pendidikan Khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Kelainan terjadi sebelum anak lahir, yaitu masa di mana anak masih berada dalam kandungan diketahui telah mengalami kelainan atau ketunaan.  Adapun faktor umum yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus adalah faktor herediter (menurun secara genetik dari orang tua kepada anak), terinfeksi penyakit, dan keracunan.
Kondisi kelainan yang disandang seseorang ini akan memberikan dampak kurang menguntungkan pada kondisi psikologis maupun fisiologisnya. Pada gilirannya kondisi tersebut dapat menjadi hambatan yang berarti bagi penyandang kelainan dalam meniti tugas perkembanngannya. Sekolah Luar Biasa yang biasa kita kenal dengan singkatan SLB merupakan sebuah lembaga pendidikan formal yang menjadi tempat untuk melayani pendidikan bagi anak-anak yang berkeutuhan khusus.

SLB juga terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

  •  SLB A. Sekolah ini diperuntukkan bagi anak tunanetra. Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihata, sehingga strategi pembelajaran yang diberikan di SLB A ini harus mampu mendorong dan megarahkan mereka untuk memahami materi yang diajarkan oleh para guru.
  •  SLB B. Ini merupakan sekolah yang diperuntukkan bagi anak yang memiliki kekurangan dalam indra pendengaran atau tunarungu. Tunarungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Media pembelajaran yang diberikan disekolah ini diantaranya membaca ujaran melalui abjad jari.
  •  SLB C. Sekolah ini ditujukan untuk penderita tunagrahita. Tunagrahita adalah individu yang memiliki
    intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembanganMereka cenderung menarik diri dari lingkungan dan pergaulan.
    Metode pembelajaran bagi individu tunagrahita ini  lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
  •  SLB D. Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang memiliki kekurangan dalam anggota tubuh mereka atau yang biasa disebut Tunadaksa. Pembelajaran yang tepat adalah anak diajarkan untuk mandiri.
  •  SLB E. Sekolah ini diperuntukkan bagi mereka yang bertingkat tidak selaras dengan lingkungan yang ada atau biasa disebut Tunalaras. Tunalaras adalah individu yang mengalami hambatan dalam
    mengendalikan emosi dan kontrol sosial. Mereka biasanya tidak bisa mengukur emosi serta kesulitan dalam menjalani fungsi sosialisasi. Individu biasanya menunukan perilaku yang menyimpang dan tidak sesuai dengan norma dan paraturan di lingkungannya.
  •  SLB G. Sekolah ini diperuntukkan bagi tunaganda, yakni mereka yang memiliki kombinasi kelainan. Mereka biasanya kurang untuk berkomunikasi, atau bahkan tidak berkomunikasi sama sekali. Perkembangan dalam motoriknya terhambat, sehingga butuh media pembelajaran yang berbeda untuk bisa meningkatkan rasa mandirinya. 

sekian dari saya, Trimakasi😉😉 




0 komentar: